Pada pagi yang cerah di hari Sabtu, 27 Juli 2024, Balai Desa Soko menjadi pusat kegiatan yang menarik perhatian warga. Mulai pukul 07.00 WIB, suasana balai desa yang biasanya tenang berubah menjadi penuh semangat dan antusiasme. Program kerja bertajuk "Temukan Keseimbangan Hidup Melalui Senam Taichi" yang diinisiasi oleh Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro berhasil menarik minat warga dari berbagai kalangan usia.
Kegiatan dibuka dengan pemutaran video pengenalan Taichi dan manfaatnya bagi kesehatan. Para peserta terlihat antusias menyimak informasi yang disajikan, banyak di antara mereka yang baru pertama kali mendengar tentang Taichi. "Kami memilih Taichi karena gerakannya yang lembut namun efektif untuk meningkatkan kesehatan, terutama bagi lansia," ujar saya, Difa Arbiansyah Akbar, mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas Kedokteran Program Studi Keperawatan, yang berperan sebagai instruktur senam dalam acara tersebut.
Setelah pemutaran video, peserta diajak untuk mempraktikkan gerakan-gerakan dasar Taichi. Dengan penuh kesabaran, saya memandu peserta melakukan setiap gerakan dengan benar. "Taichi bukan hanya tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang keseimbangan pikiran dan tubuh. Cobalah untuk merasakan aliran energi dalam tubuh Anda saat melakukan gerakan ini," saya menjelaskan sambil mendemonstrasikan salah satu gerakan dasar. Sebagai mahasiswa keperawatan, saya juga menekankan pentingnya gerakan-gerakan ini dalam meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung.
Para peserta, terutama lansia, tampak bersemangat mengikuti setiap instruksi. Bu Marni, salah satu kader Posbindu Desa Soko, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi warga kami, terutama para lansia. Taichi bisa menjadi alternatif olahraga yang aman dan menyenangkan bagi mereka. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan di desa kami," ujarnya dengan penuh semangat.
Menjelang akhir acara, saya memberikan beberapa tips tambahan tentang bagaimana mengintegrasikan Taichi ke dalam rutinitas harian. "Taichi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Yang terpenting adalah konsistensi. Cobalah untuk melakukannya setiap pagi selama 15-20 menit, dan Anda akan merasakan manfaatnya bagi kesehatan," saya menambahkan. Sebagai calon tenaga kesehatan, saya juga menekankan pentingnya kombinasi Taichi dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup untuk mencapai kesehatan optimal.
Acara ditutup dengan penyerahan poster edukatif tentang Taichi kepada ibu Marni selaku kader posbindu desa soko dan sesi foto bersama. Senyum dan tawa menghiasi wajah para peserta, menunjukkan kepuasan mereka terhadap kegiatan yang baru saja mereka ikuti. "Kami sangat berterima kasih atas partisipasi aktif warga Desa Soko. Semoga apa yang telah kita pelajari hari ini bisa menjadi langkah awal menuju gaya hidup yang lebih sehat," saya menutup acara dengan penuh semangat. Sebagai mahasiswa keperawatan, saya merasa bangga bisa berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kegiatan ini.