Desa Soko, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen (15/08/2024)
Sebagian ibu-ibu di Desa Soko sering menanam tumbuhan di depan rumah salah satunya adalah tanaman pandan. Daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dikenal sebagai bahan aromatik dalam masakan. Namun, daun ini juga memiliki sifat antibakteri yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sabun cuci piring. Sementara itu, jeruk nipis kaya akan asam sitrat yang sangat efektif untuk menghilangkan lemak dan kotoran pada piring serta peralatan dapur.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Calista Syafa Artanti dari jurusan Kimia angkatan 2021 membuat program kerja keilmuan terkait demonstrasi pembuatan sabun cuci piring alami dari daun pandan dan kulit jeruk. Produk ini menawarkan alternatif yang ramah lingkungan sekaligus memberikan aroma segar yang alami untuk pembersihan peralatan makan sehari-hari.
Sosialisasi ini dilakukan untuk mengenalkan produk sabun cuci piring dari bahan alami yang dapat dibuat mandiri dan lebih ekonomis. Selain mengenalkan produk sabun cuci piring alami kepada warga Desa Soko, warga juga diajarkan cara pembuatannya termasuk metode dan apa saja bahan-bahan yang akan digunakan. Sabun cuci piring alami ini mendapatkan respon positif dari masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Banyak yang merasa lebih nyaman menggunakan sabun berbahan alami karena tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan aman jika digunakan berulang kali.
“Saya senang menggunakan sabun cuci piring dari daun pandan dan jeruk nipis karena selain wangi, saya tidak khawatir ada bahan kimia berbahaya yang tertinggal di piring,” ujar Ibu Jasiman, selaku Bu Bayan RT 02.
Inisiatif pembuatan sabun cuci piring alami dari daun pandan dan jeruk nipis oleh mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya membantu masyarakat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
“Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan cara membuat sabun, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya,” jelas Calista, selaku pelaksana pada kegiatan ini.
Dengan pengetahuan dan kesadaran yang ditingkatkan melalui proyek ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih ke solusi alami dalam menjaga kebersihan dapur mereka.